Opsen pajak adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu, berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).
Pemungutan opsen dilakukan oleh pemerintah daerah bersamaan dengan pajak yang dikenakan opsen.
Peran daerah untuk opsen yakni opsen pajak provinsi dan kabupaten/kota sebagai penggantian skema bagi hasil dan penyesuaian kewenangan tanpa tambahan beban wajib pajak.
opsen
Tujuan adanya kebijakan opsen yakni memperkuat sinergi pemungutan dan mempercepat penyaluran pajak yang sebelumnya dibagihasilkan.
Sehingga dalam jangka panjang diharapkan tercapai peningkatan penerimaan pajak, karena diharapkan akan mendorong peran daerah untuk melakukan ekstensifikasi perpajakan daerah, baik itu bagi pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota untuk memperluas basis pajak daerah.
Merujuk UU HKPD, ada tiga jenis pajak daerah yang dikenai opsen, di antaranya:
Opsen PKB adalah opsen yang dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok PKB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penerimaan opsen atas PKB untuk kabupaten/kota guna meningkatkan kemandirian daerah tanpa menambah beban wajib pajak.
Sebab penerimaan perpajakan akan dicatat sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Opsen BBNKB adalah opsen yang dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok BBNKB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penerimaan opsen atas BBNKB juga untuk kabupaten/kota guna meningkatkan kemandirian daerah tanpa menambah beban WP.
Opsen MBLB adalah opsen yang dikenakan oleh provinsi atas pokok pajak MBLB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penerimaan dari opsen pajak MBLB ini untuk provinsi yang digunakan untuk memperkuat fungsi penerbitan izin dan pengawasan kegiatan pertambangan di daerah.
Baca Juga: Pajak Kendaraan Bermotor: Tarif dan Cara Hitung
Merujuk Pasal 16 dan 17 Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2023 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dasar pengenaan opsen pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, yakni PKB dan BBNKB terutang.
Besaran pokok PKB dan BBNKB yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak sebesar 66%.
Penetapan besaran pokok opsen PKB-BBNKB terutang ditetapkan oleh gubernur wilayah kabupaten/kota masing-masing daerah yang dicantumkan dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dihitung untuk 12 bulan berturut-turut terhitung mulai saat pendaftaran kendaraan.
Kemudian pemungutan opsen pajak kendaraan dan BBNKB yang terutang merupakan wilayah daerah tempat kenderaan bermotor terdaftar.
Penerimaan dari opsen pajak kendaraan bermotor ini dialokasikan paling sedikit 10% untuk membangun dan memelihara jalan serta meningkatkan moda dan sarana transportasi umum di masing-masing daerah.
Subjek opsen pajak kendaran bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan.atau menguasai kendaraan bermotor.
Wajib pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor.
Dalam hal wajib pajak badan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa badan tersebut.
Tarif opsen pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) masing-masing kabupaten/kota.
Tarif opsen PKB dan BBNKB ditetapkan sebesar 66% yang dihitung dari besaran pajak terutang.
Adapun tarif opsen pajak MBLB (Mineral Bukan Logam dan Batuan) ditetapkan sebesar 25%.
Baca Juga: Cara Cek Pajak Kendaraan di eSamsat
Agar lebih mudah memahami pengenaan opsen pajak kendaraan bermotor, simaka contoh berikut:
Contoh 1:
Misal, tarif dasar pengenaan pajak sebuah mobil memiliki NJKP (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) sebesar Rp200 juta.
Kendaraan tersebut merupakan kendaraan pertama wajib pajak. Tarif PKB kepemilikan satu dalam Perda PDRB provinsi yang bersangkutan sebesar 1,1%.
Jadi PKB terutangnya adalah 1,1% x Rp200 juta = Rp2,2 juta masuk ke RKUD provinsi yang bersangkutan.
Opsen PKB-nya adalah 66% x Rp2,2 juta = Rp1,450 juta masuk ke RKUD Pemda kabupaten atau kota sesuai alamat atau NIK wajib pajak.
Kemudian kalau dijumlahkan, administrasi perpajakan wajib pajak yaitu Rp2,2 juta + Rp1,450 juta = Rp3,650 juta.
Nilai ini setara dengan tarif 1,8% jika menggunakan UU No. 28 Tahun 2009 yang berlaku sebelumnya.
Pembayaran Rp3,650 juta ini dilakukan secara bersamaan di SAMSAT.
Kemudian bank tempat pembayaran melakukan split ke RKUD Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Jadi secara umum tidak menambah beban administrasi perpajakan wajib pajak.
Contoh 2:
Tuan A membeli kendaraan bermotor senilai Rp500 juta di Jakarta pada 2024. Kendaraan ini merupakan pembelian pertamanya.
Diketahui tarif pajak kendaraan di Jakarta pada tahun ini sebesar 2% untuk kendaraan pertama.
Maka Tuan A akan dikenakan pajak sebesar dengan perhitungan seperti berikut.
Langkah pertama: Menghitung BBNKB Terutang
= Harga jual kendaraan x Tarif PKB
= Rp500 juta x 2%
= Rp10 juta
Langkah kedua: Menghitung opsen BBNKB Terutang
= BBNKB terutang x Tarif opsen BBNKB
= Rp10 juta x 66%
= Rp6,6 juta
Dengan demikian, total pajak yang harus dibayarkan Tuan A atas pembelian mobil tersebut sebesar:
= BBNKB Terutang + Opsen BBNKB
= Rp10 juta + 6,6 juta
= Rp16,6 juta
Wajib pajak opsen BKP dan BBNKB membayar pajak terutang menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) berdasarkan SKPD.
SKPD ini berupa dokumen penetapan dan pembayaran pajak kendaraan bermotor dalam sistem administrasi yang terintegrasi.
Pembayaran opsen PKB-BBNKB disetorkan ke kas daerah kabupaten/kota yang dilakukan bersamaan dengan pembayarannya ke kas daerah provinsi.
Apabila tidak melakukan pembayaran, wajib pajak akan dikenakan sanksi administratif dan memperoleh tagihan yang diterbitkan oleh gubernur di wilayah yang bersangkutan.
Oleh karena pembayaran opsen pajak bersamaan dengan pembayaran pajak kendaraan bermotor, langkah-langkah caranya dapat Anda baca artikel: Cara Bayar Pajak Motor Online.
Opsen adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu yang dikenakan atas pajak terutang dari PKB, BBNKB, dan MBLB.
Pungutan opsen dilakukan oleh pemerintah daerah yang penerimaannya untuk kabupaten/kota dengan tata cara pemungutan opsen diatur melalui Peraturan Pemerintah.
Jika opsen pajak mineral batubara dipungut oleh pemerintah provinsi, sedangkan untuk PKB-BBNKB dipungut oleh pemerintah kabupaten/kota.
Untuk menghitung besar opsen pajak yang harus dibayarkan yakni mengalikan tarif yang berlaku dengan besaran pajak kendaraan terutangnya.
Ketentuan yang diatur dalam UU No 1 Tahun 2022 ini berlaku mulai 5 Januari 2025.
Hasil penerimaan atas opsen PKB dapat dialokasikan untuk mendanai kegiatan yang telah ditentukan penggunaannya di masing-masing wilayah/daerah/kota.
Apabila masih ada pertanyaan lebih lanjut terkait dengan opsen pajak, Anda dapat menghubungi DJPK melalui saluran telepon 150420 atau WhatsApp pada nomor 08111504207.
AGYA |
|
AGYA 1.2 G MT | IDR 180.900.000 |
AGYA 1.2 G CVT | IDR 197.100.000 |
AGYA 1.2 GR MT (One Tone) | IDR 246.200.000 |
AGYA 1.2 GR MT (Two Tone) | IDR 248.700.000 |
AGYA 1.2 GR CVT (One Tone) | IDR 262.700.000 |
AGYA 1.2 GR CVT (Two Tone) | IDR 265.300.000 |
Alphard |
|
Alphard 2.5 G CVT | IDR 1.647.900.000 |
Alphard 2.5 G CVT Premium Color | IDR 1.651.400.000 |
Alphard 2.5 G CVT HV | IDR 1.733.000.000 |
Alphard 2.5 G CVT HV Premium Color | IDR 1.736.600.000 |
Alphard 2.5 G CVT HV Modelista | IDR - |
Alphard 2.5 G CVT HV Modelista Premium Color | IDR - |
AVANZA |
|
Avanza 1.3 E MT | IDR 242.900.000 |
Avanza 1.3 E CVT | IDR 257.600.000 |
Avanza 1.5 G MT | IDR 265.600.000 |
Avanza 1.5 G CVT | IDR 280.400.000 |
CALYA |
|
Calya 1.2 E MT STD | IDR 169.600.000 |
Calya 1.2 E MT | IDR 172.500.000 |
Calya 1.2 G MT | IDR 178.200.000 |
Calya 1.2 G AT | IDR 192.600.000 |
CAMRY |
|
Camry 2.5 V AT | IDR 820.400.000 |
Camry 2.5 V AT Premium Color | IDR 823.500.000 |
Camry 2.5 L HV AT | IDR 957.700.000 |
Camry 2.5 L AT HV Premium Color | IDR 960.800.000 |
FORTUNER |
|
2.4 G 4x2 A/T | IDR 599.000.000 |
2.7 SRZ 4x2 A/T | IDR 622.100.000 |
2.7 SRZ WITH GR PACKAGE 4x2 A/T ONE TONE | IDR 631.500.000 |
2.7 SRZ WITH GR PACKAGE 4x2 A/T TWO TONE (PC) | IDR 634.500.000 |
2.7 SRZ WITH GR PACKAGE 4x2 A/T ONE TONE (PC) | IDR 636.600.000 |
2.8 VRZ 4X2 A/T | IDR 648.800.000 |
2.8 VRZ 4X2 A/T NON RSE | IDR 643.100.000 |
2.8 VRZ TSS 4X2 A/T | IDR 661.100.000 |
2.8 VRZ WITH GR PACKAGE TSS 4X2 A/T ONE TONE | IDR 671.700.000 |
2.8 VRZ WITH GR PACKAGE TSS 4X2 A/T TWO TONE (PC) | IDR 676.700.000 |
2.8 VRZ WITH GR PACKAGE TSS 4X2 A/T ONE TONE (PC) | IDR 674.700.000 |
2.8 VRZ 4X4 A/T | IDR 752.800.000 |
2.8 VRZ 4X4 A/T GR-SPORT TSS TWO TONE (PC) | IDR 776.900.000 |
2.8 VRZ 4X4 A/T GR-SPORT TSS ONE TONE | IDR 771.900.000 |
GR 86 |
|
GR 86 2.4 MT | IDR 1.029.900.000 |
GR 86 2.4 AT | IDR 1.067.400.000 |
HIACE COMMUTER |
|
HI ACE COMMUTER M/T | IDR 575.400.000 |
HI ACE PREMIO 2.8 M/T | IDR 673.100.000 |
INNOVA REBORN |
|
Kijang Innova 2.0 G MT BSN | IDR 389.100.000 |
Kijang Innova 2.4 G AT DSL | IDR 437.500.000 |
Kijang Innova 2.4 G MT DSL | IDR 416.600.000 |
INNOVA ZENIX |
|
Innova Zenix 2.0 G CVT | IDR 436.100.000 |
Innova Zenix 2.0 V CVT | IDR 482.600.000 |
Innova Zenix 2.0 G HV CVT | IDR 483.900.000 |
Innova Zenix 2.0 V HV Modelista CVT | IDR 558.900.000 |
Innova Zenix 2.0 Q HV Modelista CVT TSS | IDR 638.900.000 |
Land Cruiser 300 |
|
Land Cruiser 300 VX-R 4x4 AT | IDR 2.616.700.000 |
Land Cruiser 300 VX-R 4x4 AT Premium Color | IDR 2.619.800.000 |
Land Cruiser 300 GR-S 4x4 AT | IDR 2.692.100.000 |
Land Cruiser 300 GR-S 4x4 AT Premium Color | IDR 2.695.100.000 |
RAIZE |
|
RAIZE 1.2 G CVT ONE TONE | IDR 257.100.000 |
RAIZE 1.0T G M/T ONE TONE | IDR 261.700.000 |
RAIZE 1.0T G CVT ONE TONE | IDR 276.800.000 |
RAIZE 1.0T GR SPORT CVT ONE TONE | IDR 291.100.000 |
RAIZE 1.0T GR SPORT CVT TWO TONE | IDR 293.700.000 |
RAIZE 1.0T GR SPORT CVT TSS TWO TONE | IDR 316.200.000 |
RANGGA |
|
Cab & Chassis 2.0 Standard M/T | IDR 191.400.000 |
Pick Up 2.0 Standard M/T | IDR 196.400.000 |
Pick Up 2.0 Standard M/T 3 Way | IDR 197.400.000 |
Pick Up 2.0 High M/T | IDR 218.700.000 |
Pick Up 2.4 DSL Standard M/T 3 Way | IDR 254.100.000 |
Pick Up 2.4 DSL High M/T | IDR 287.600.000 |
Cab & Chassis 2.4 DSL High A/T | IDR 303.400.000 |
Pick Up 2.4 DSL High A/T | IDR 308.800.000 |
RUSH |
|
RUSH 1.5 G M/T | IDR 288.100.000 |
RUSH 1.5 G A/T | IDR 299.200.000 |
RUSH 1.5 S M/T GR SPORT | IDR 303.700.000 |
RUSH 1.5 S A/T GR SPORT | IDR 314.600.000 |
VELLFIRE |
|
NEW VELLFIRE 2.5 VIP HYBRID CVT | IDR 1.868.100.000 |
NEW VELLFIRE 2.5 VIP HYBRID CVT (Premium Color) | IDR 1.871.600.000 |
VELOZ |
|
VELOZ 1.5 M/T | IDR 296.800.000 |
VELOZ 1.5 CVT | IDR 312.800.000 |
VELOZ 1.5 Q CVT | IDR 322.200.000 |
VELOZ 1.5 Q CVT TSS | IDR 344.900.000 |
VIOS |
|
All New Vios 1.5 G CVT | IDR 374.800.000 |
All New Vios 1.5 G CVT (Premium Color) | IDR 376.300.000 |
All New Vios 1.5 G TSS CVT | IDR 388.200.000 |
All New Vios 1.5 G TSS CVT (Premium Color) | IDR 389.700.000 |
VOXY |
|
VOXY 2.0 A/T (Premium Color) | IDR 632.800.000 |
VOXY 2.0 A/T | IDR 629.700.000 |
YARIS CROSS |
|
Y. CROSS 1.5 G MT | IDR 358.700.000 |
Y. CROSS 1.5 G CVT | IDR 371.800.000 |
Y. CROSS 1.5 S CVT TSS | IDR 416.400.000 |
Y. CROSS 1.5 S GR CVT TSS | IDR 425.800.000 |
Y. CROSS 1.5 S GR HV CVT TSS | IDR 450.700.000 |
Y CROSS 1.5 S GR HV CVT TSS (PC) | IDR 458.600.000 |
YARIS CROSS 1.5 S GR HV CVT TSS 2 TONE (PC) | IDR 461.200.000 |
No Comments